November 24, 2013

hndn

Allah, karena Engkau lah kehidupan hadir.

Saat nafas yang Engkau anugerahi kusenandungkan degup waktu, aku melafalkan pujian.

Aku tak mampu mereka berapa jarak padaMu untuk dapat kuhaturkan harapan.

Entah musim dingin, entah musim panas, landai tanpa dasar, beku tak bernadir, aku meradang.

Aku gamang, Rabb.

Sejatinya limbung memasrahkan pandangan, melegakan seruan.

Kucari-cari istanaMu, kucari-cari layaknya rerupa angka.

Tak kutemukan, aku dihempaskan maya.

Allah, atasMu lah pemaafan bertandang.

Ketika buncahan amarahku akan menemui labuhan neraka, aku menyaksikan bayanganku sendiri.

Menjejalkannya dengan ketulusan niat.

Ialah aku dari segolongan hamba yang dibuang oleh kekuasaan, duniaku sepenuhnya adalah kelam.

Masa laluku pernah mencatatkan noda, masa sekarangku pun meriwayatkan keburukan.

Aku bahkan tak mampu memaknai jeritan nurani.

Apa nama sebenarnya bumi tempat ku berpijak?

Apa arti sebenarnya keluarga tempat ku berlindung?

Apa makna sebenarnya jagad raya tempat ku melarung?

Allah, kepadaMu lah kehampaan bermuara.

Saat kian saja dipaksakan dogma-dogma, segala sinar serta merta menjelma koma.

Mencipta pecahan kelabu yang menyeruak hingga ke tepi asa.

Sungguh kacaunya realita yang menjadi racauan mulu-mulut sidat.

Menjijikkan dan berlendir sudah kata-kata yang digemakan.

Bukan lagi semacam gubahan lagu, bukan pula syahdunya sajak.

Oh, Allah, kelinglungan ini bergulir selaras air mata yang tergadaikan asinnya.

Aku hanyalah seorang hamba, papa adanya.

Aku begitu ingin menuju Engkau, Allah.

Menuju ke Maha Adil an Mu, merasai dan mengaromai seluruh cinta kasih yang Engkau selipkan di celah nasib dan takdir.

Kau berikan perbedaan, namun entah kenapa dunia mengubahnya menjadi persangkaan yang kotor, hina, dan biadab?

Allah, sungguh hanya pada Engkau lah segalanya menemukan akhir.

Engkau persaksikan ketimpangan hati serta jiwa yang tersakiti.

Berkabarlah Rabb membersamai kelembutan fajar.

Di sini, di apapun nama musin yang sementara membekapku, aku telah melipat sunyi dalam bilik hati terbening.

Aku hanya menginginkan hening, Allah.

Serta kesejatian sinar yang menjemput harapanku dengan damai ke istana Mu.

Aamiin.


0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks