December 3, 2010

galau

manusia HANYAlah segenggam TANAH... kombinasi antara api yang menyala-nyala dari tungku AMARAH, angin kencang dari gurun keTIDAK-TAHUan, pasir yang tajam dari pantai keEGOISan, dan bumi yang kasar dari bawah kaki zaman.
Kehormatan dan kemuliaan apapun yang diterima manusia berasal dari ALLAH.
Dia memberi bukan karena kita sujud pada-Nya, tapi karena KEDERMAWANAN-NYA. Dia memberi bukan karena kita layak menerimanya, tapi karena KEMURAHAN-NYA.

lalu, mengapa kita masih berada di titik ini?
sungguh. betapa kejamnya ketidak-tahuan manusia itu!


saya marah.
gak! mungkin bukan marah. kedengarannya terlalu jahat.
lebih tepatnya, saya lagi kesal..
kesal dengan orang-orang yang selama ini memandang saya ataupun orang-orang yang memiliki visi dan misi seperti saya,.. aneh. aneh karena kami berusaha untuk menerjemahkan bahasa malaikat..
mereka bilang, kami harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman..
saya pikir, zaman seperti apa? zaman yang sudah gak mengenal lagi yang namanya rasa malu?? zaman yang menitikberatkan segala sesuatunya pada kekuasaan, uang, kecantikan, ketampanan???
saya gak mau menyesuaikan diri dengan zaman yang seperti itu..

saya jadi ingat, suatu hari, teman-teman saya lagi kumpul-kumpul bareng. mereka mau beli jam tangan dengan model yang sama.
dan.. tentu saja dengan harga yang gak murah.
saya miris.
mungkin gak cuma di sekolah saya.. seringkali kita lihat orang-orang berlomba mempercantik diri.. berusaha untuk gak ketinggalan zaman. bahkan, ada yang selalu ingin jadi trendsetter..
hhhh, saya jadi ngebayangin. gimana kalau tiba-tiba, disaat mereka tengah asyik dengan kehidupan dunia mereka, bumi terguncang dahsyat, dan mereka bertanya, "mengapa bumi menjadi begini?", pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.. apa yang bisa mereka perbuat?

mungkin gambaran seperti itu telah banyak diberikan.. sudah banyak juga orang yang mendengar dari kuping kanan, keluar kuping kiri..
yah, semuanya kembali pada diri kita sendiri..

rasanya saya capek banget dengan jalan yang saya ambil saat ini..
tapi, saya bertahan. tampilannya memang seperti neraka, tapi isinya penuh dengan rahmat.

bila dekat saling ingat mengingatkan, bila jauh saling doa mendoakan.

semoga tulisan saya ini gak hanya dijadikan 'peramai'..

0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks