Au nom d’Allah Clément et Miséricordieux
Cinta menghasilkan momentum. Momentum menghasilkan daya yang
akhirnya bisa menggerakkan anggota tubuh untuk terus menerus berjuang,
demi mendapatkan ridhaNya.
Sedangkan pengorbanan itu adalah suatu derita. Siapakah yang berani
mengakui bahwa pengorbanan itu senantiasa indah dibayangi pelukan kasih sayang
serta ucapan penghargaan? Pengorbanan menuntut segala-galanya, tout
et tous.
Kalau bukan karena tarbiyah shibghatullah, mungkin ada hati-hati
yang terbujur kaku, terevaporasi seiring kesan pengorbanan
yang dilalui. Na’udzubillahi min dzalik.
Alhamdulillah, tarbiyah kita mengajarkan arti cinta.
Segalanya dilakukan atas nama cinta. Cinta kepada Sang Agung pemilik
segala cinta. Mahabbah dan muraqabatullah. Dua rasa yang tak pernah
lesu dalam mengisi ruang hati para dai’yah yang merindukan
keamanan, dahaga akan maradhotillah serta ganjaran syurga tertinggi.
Karena cinta, kita berpegang pada kata-kata : “Infiruu khifafan wa tsiqolan” (9:41)
Juga : “wa aqrodhullah ha qordhon hasanan” (57:18)
Lantas, pengorbanan tidak lagi dirasakan perih. Karena ia
adalah manifestasi perbuatan yang dilakukan atas nama satu cinta.
Cinta kepada Allah.
Ukhtikunna fillah, setiap kali dadamu sesak dengan
pahitnya pengorbanan yang harus dilakukan, tataplah wajah saudarimu yang
lain. Simak kisahnya, mungkin dirinya lebih terluka dalam
mengarungi kepahitan hidup. Bahkan bisa jadi, pengorbanannya lebih
besar dari apa yang dilihat dengan pandangan mata manusiawi kita yang
majazi.
Bisiklah kehatimu, “aku sayang kamu ukhtiku”. Ikatan
ukhuwwah yang bersimpul padu ini takkan goyah walau sepicing atas
pengorbanan yang harus dilakukan. Inilah hadiahku buatmu”. Tataplah
matanya dengan penuh mesra, dengarkanlah tutur bicaranya dengan sabar
dan hati yang penuh lapang. Teruslah setia menemaninya disisimu, semoga
suatu hari nanti, kebahagian yang diimpikan akan kita rasakan bersama.
“Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah
keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang dari Dia. Lalu dimasukkannya kedalam syurga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha
terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan
Allah itulah yang beruntung ”
(59:22)
0 komenkomen:
Post a Comment
Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks