October 10, 2012

Au nom d’Allah Clément et Miséricordieux

Cinta menghasilkan momentum. Momentum menghasilkan daya yang akhirnya bisa menggerakkan anggota tubuh untuk terus menerus berjuang, demi mendapatkan ridhaNya.

Sedangkan pengorbanan itu adalah suatu derita. Siapakah yang berani mengakui bahwa pengorbanan itu senantiasa indah dibayangi pelukan kasih sayang serta ucapan penghargaan? Pengorbanan menuntut segala-galanya, tout et tous.

Kalau bukan karena tarbiyah shibghatullah, mungkin ada hati-hati yang terbujur kaku, terevaporasi seiring kesan pengorbanan yang dilalui. Na’udzubillahi min dzalik.

Alhamdulillah, tarbiyah kita mengajarkan arti cinta. Segalanya dilakukan atas nama cinta. Cinta kepada Sang Agung pemilik segala cinta. Mahabbah dan muraqabatullah. Dua rasa yang tak pernah lesu dalam mengisi ruang hati para dai’yah yang merindukan keamanan, dahaga akan maradhotillah serta ganjaran syurga tertinggi.

Karena cinta, kita berpegang pada kata-kata : Infiruu khifafan wa tsiqolan” (9:41)

Juga : wa aqrodhullah ha qordhon hasanan” (57:18)

Lantas, pengorbanan tidak lagi dirasakan perih. Karena ia adalah manifestasi perbuatan yang dilakukan atas nama satu cinta.
Cinta kepada Allah.


Ukhtikunna fillah, setiap kali dadamu sesak dengan pahitnya pengorbanan yang harus dilakukan, tataplah wajah saudarimu yang lain. Simak kisahnya, mungkin dirinya lebih terluka dalam mengarungi kepahitan hidup. Bahkan bisa jadi, pengorbanannya lebih besar dari apa yang dilihat dengan pandangan mata manusiawi kita yang majazi.

Bisiklah kehatimu, “aku sayang kamu ukhtiku”. Ikatan ukhuwwah yang bersimpul padu ini takkan goyah walau sepicing atas pengorbanan yang harus dilakukan. Inilah hadiahku buatmu”. Tataplah matanya dengan penuh mesra, dengarkanlah tutur bicaranya dengan sabar dan hati yang penuh lapang. Teruslah setia menemaninya disisimu, semoga suatu hari nanti, kebahagian yang diimpikan akan kita rasakan bersama.



Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah
keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang

datang dari Dia. Lalu dimasukkannya kedalam syurga yang mengalir

dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha

terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan

rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan

Allah itulah yang beruntung

(59:22)

0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks