September 22, 2010

Hidup

Waktu terus berputar. Seandainya hidup bisa ditarik kembali ke belakang, tentu banyak orang akan memilih suatu masa di mana kebahagiaan mengalahkan kesengsaraan, kesenangan menghantam penderitaan. Tapi, waktu tak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk kembali ke masa lalu, entah itu masa suka, entah duka. Kenangan akan suatu masa yang amat indah, penuh canda dan tawa, penuh gembira dan bahagia selamanya akan jadi kenangan, karena hari ini adalah hari di mana kisah bahagia atau sengsara di masa depan amat sulit untuk dilukiskan. Tentu ada orang-orang yang sanggup melukis di atas kain kanvas kehidupannya, tentang rencana-rencana masa depan yang penuh kebahagiaan. Mereka ini diberkahi dengan kenyamanan, gairah, semangat, dan modal untuk menguasai hidup.
Tapi, terlalu banyak orang yang dikuasai hidup.
Dipermainkan hidup.
Diombang-ambingkan kehidupan.
Seperti kapan datang bencana dahsyat gempa bumi atau tsunami, dan kapan alam akan bersahabat dengan hangat terhadap manusia, maka asa ditautkan pada persahabatan yang hangat, sedang hati mewiridkan keinginan untuk dijauhkan dari bencana yang dahsyat. Tapi, kekuatan apa yang dimiliki manusia, sehingga dia bisa menolak bala bencana yang diberikan alam pada kehidupannya??
Siang membungkus diri, dan malam pun menyeruak. Malam keletihan, dan siang datang membantu. Begitu seterusnya. Silih berganti. Pergantian ini sudah diatur oleh Dzat Yang Maha Mengatur. Dan aturan-Nya tak membuat waktu surut ke belakang, tapi menapak dan berjalan ke depan. Ke suatu masa. Masa yang akan berakhir di suatu saat nanti, ketika Dia telah meminta Sang Peniup Terompet untuk menghancurkan segala, mengguncangkan semua dengan guncangannya yang teramat dahsyat.
Memang, ada di antara kita (baca: manusia) yang bernasib baik mendapatkan kebahagiaan. Tapi, banyak pula di antara kita yang bergulat dengan beban di hati, pikiran, dan perasaan, bersenyawa dengan keadaan yang terkadang mencemaskan dan menakutkan. Dan entah, sampai kapan kita yang mendapat berkah keimanan bisa terus mensyukuri berkah itu, dan mereka yang mendapatkan uji penderitaan dan kezaliman, akan bercengkrama dengan hal itu...
Mari ber-muhasabah.

0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks