October 15, 2013

tenggelamkan amarah

Sekali ini belum pernah hujan turun

tapi masih kupinjam gemericiknya jadi hiasan kala itu

aku masih mengagumi langit seperti sebelumnya

dan bimasakti belum mengganti purata berganti waktu

namun ada yang tak sudi ketika hening mempersunting bait-bait

hening yang bertingkah dusta lalu sembunyi

yang semalam meminjam air mata, ia persunting bait-bait

padahal sepertinya ia punya sembilu, kenapa tidak ia goreskan saja dengan sembilu?

Ada yang tak rela ketika tanah merindukan hujan

katanya tak ada satupun yang boleh merindukan lebih darinya

Hingga ia harus sembunyikan awan

ia lipat kecil-kecil kecewanya

lantas ia buang maaf ke balik pintu

Ada yang terbata mengeja dirinya

lalu ia bertanya pada masa lalu

yang pura-pura baik hati namun seketika meludahinya

yang malah bertanya balik buat apa mempertanyakan

yang kurang ajar

yang membuang muka

Ada yang bilang bila kasih sayang

yang angkuh itu

yang berteman dengan hujan

luar biasa mencintainya.. siapa bilang ia tidak percaya?

ah, aku ternyata percaya

pada masa, pada rintik-rintik hujan yang kupinjam

tapi bukankah aku hanya ingin percaya??

0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks