Menggantung langit yang mempunyai jutaan butiran air, yang karena itu mengalirkan hujan
yang karenanya sinar surya dibiaskan merupa bianglala yang kuat membusur dalam pigura semesta
tangan Tuhan sengaja mendesain tiap mili nya, menata sudut-sudut sinar dibelokkan
membuat warna-warnanya tergradasi dengan sempurna. Cantik. Indah.
Menjadikan satu pangkalnya berhulu pada ambisi ingin tahu dan ujungnya yang lain bermuara di perasaan takjub.
Memang tidak semegah aurora
yang menjadikan ionosfer di langit utara dan selatan bumi agung dengan harmoni sejuta warna
menjadikan cemburu khatulistiwa
dia digelar Tuhan di tembok-tembok langit
dan dengan selaksa senyum, anggun membentang seakan tahu bahwa dirinya rupawan.
Menjadikan hati penduduk suku Inuit di hamparan utara bumi dilimpahi takjub tak terperi.
Kemudian melayang jatuh menggores sapuan warna.
Ketika yang lain mungkin tenggelam dalam mitologi kabur tentang aurora.
Membahagiakan tentu, layaknya menangkap titik cahaya gemintang.
Namun kini kita bercengkrama tentang butiran bening di atas sana
butiran-butiran bening yang akan mengguyur bumi sebagai hujan.
"Dialah yang menjadikan bumi ini untuk kamu sebagai
hamparan, dan langit (serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina
dengan kukuhnya); dan diturunkanNya air hujan dari langit, lalu
dikeluarkanNya dengan air itu berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi
rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu mengadakan bagi Allah, sebarang
sekutu, padahal kamu semua mengetahui (bahwa Allah ialah Tuhan Yang
Maha Esa)."
(Al-Baqarah: 22)
Aku bahagia menunggu ketika angin mengiringi awan hingga melahirkan apa yang dikandungnya.
Saat itu jutaan kubik cairan bening dari atas sana turun.
Saat itulah gelisahku, sedihku, khawatirku, lukaku seperti terusap
tak langsung lenyap tentu
tapi paling tidak ketika itu hujan menyulapnya dengan selangsa kesejukan entah seperti apa.
Saat menyusuri bahu jalan di naungan hujan, aku akan terlena dalam euphoria masa kecilku
terngiang saat bersama kawan sebaya, aku berlari antusias di bawah guyurannya
entah untuk mengejar apa.
Tersenyum terus menerus.
Tertawa terbahak hingga mengalahkan derasnya hujan
tanpa tahu sedang mentertawakan apa.
Berceloteh samar dengan suara teredam
karena gelombang suara kami terpaksa menyerah kalah dengan aubade air yang kokoh.
Meloncat-loncat kegirangan menantang air yang menukik layaknya anak panah membidik kami.
Tanpa pernah peduli kami akan terluka, akan terjatuh, akan tersakiti, akan kotor, atau apapun
dan konsekuensi akan dimarahi orang tua kami, membahagiakan.
Dan akhirnya, aku jadi seperti katak.
“… dan Allah
menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan
(hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan
untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu”
(Al-Anfaal
8:11)
Ketika menyusuri bahu trotoar, aku merasa lebih diawasi
merasa lebih dilindungi, lebih dari hari-hari lainnya
dan tak tahu seperti apa, namun aku merasa lebih muda dari sebenarnya.
Merasakan semuanya menjadi lebih menyenangkan, lebih menentramkan.
Merasakan semuanya di sekitarku bergerak pelan berevolusi menjadi format slow motion yang menguasaiku
Merasakan bahwa rintikan-rintikan ketika itu sengaja jatuh buatku.
Merasakan bahwa yang lain yang hilir mudik hanyalah aktor dan aktris tambahan pada potongan scene-scene kehidupanku.
Merasakan setiap lelehannya di ruas jemariku seperti berupaya menata ritmenya untuk menyerasikannya dengan ritmeku.
Membuatku merasa berharga.
Memercayai senandung hujan terfokus pada satu bagian: hatiku. Dramatis!
Aku mencintai hujan, mencintai caranya menjadikanku kuyup, mencintai caranya menampar pipiku,
mencintai apapun ketika ia melukiskan rona bahagia, mencintai aroma tanah basah yang ia ciptakan, mencintai setiap masa ketika ia menjadikan kepalaku pening, mencintai apapun...
Aku mencintai tetesan-tetesan itu, karena darinya Tuhan menumbuhkan, menghidupkan, menyucikan, melindungi, mengokohkan, meneguhkan...
Karena gemericiknya itu indah...
Karena seiring dengan derasnya hujan, akan ada doa-doa yang terkabulkan...
0 komenkomen:
Post a Comment
Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks