November 16, 2013

hari ini

Aku lupa kapan pertama kalinya hadir senyuman di wajahku ini

namun ibu mengingatnya

ibu melukis senyum itu di dahinya

aku lupa seperti apa kedua kaki ini mampu berkejaran menyusulnya

namun ibu mengingatnya

ibu merekam setiap langkah-langkahku yang perlahan kuatur

aku lupa kapan pertama kalinya aku berhasil menyuap makan siangku sendiri

namun ibu mengingatnya

ibu kehilangan kesukaannya ketika itu

aku lupa kapan pertama kalinya kulantunkan Al-Ikhlas dengan fasih

namun ibu mengingatnya

ibu merekam bunyi-bunyian lucu lidahku yang terdengar patah-patah di benaknya

aku lupa seperti apa girangnya aku ketika menerima rapor pertama

namun ibu mengingatnya

ibu menggenggam kuat lencana kebanggan dan haru di jiwanya

aku lupa kapan pertama kalinya aku terjatuh ketika belajar naik sepeda

namun ibu mengingatnya

ibu merekam jelas seperti apa khawatir dan resah mengaduk hatinya ketika itu

Dan ibu, terima kasih untuk semua itu

Tapi aneh...

ibu lupa dengan taruhan jiwanya ia membayarku

dan akupun sering lalai

ibu lupa ia seringkali teramat letih menjagaku sepanjang hari

dan akupun sering lalai

ibu lupa ketika ia seringkali menghadiahkanku senyuman-senyuman menyejukkan

dan akupun sering lalai

ibu pun lupa saat-saat ketika aku mengabaikan nasihatnya

dan aku pun sering lalai

dan, ibu... mungkin maafku tak akan pernah cukup untuk semua itu

ibu...

ibu...

ibu...

ibu, dirimu adalah keajaiban, terima kasih untuk semua kesahajaanmu yang telah memperkenalkanku dengan Pemilik Jiwa di Arsy sana, Maha Suci Allah yang telah mengirimkan malaikat, yang sebagian besar impian di hidupnya adalah mencintaiku, terima kasih telah begitu mencintaiku, dan cinta adalah cinta karena ia tulus mengalir, cintamu seperti itu ibu..

ibu, tegarnya dirimu... lebih dari yang orang-orang pikirkan.. lebih dari yang aku bayangkan..

... dan aku jadi malu

0 komenkomen:

Post a Comment

Wow.. I love comments! you just made my day! Thanks